Kapak Pebble

 



Asal-usul
            
            Pebble Culture atau kapak genggam Sumatera berasal dari Asia Tenggara dan ditemukan di China Selatan, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, dan Semenanjung Malaya. Dari Semenanjung Malaya, kebudayaan ini menyebar ke Indonesia melalui daerah pantai timur Sumatera bagian utara, yang berhadapan dengan semenanjung itu. Setelah itu, Pebble Culture juga menyebar ke Australia dan Tasmania. Temuan Pebble Culture di Sumatera sama seperti alat-alat batu di Pegunungan Bacson-Hoabinh di daerah pedalaman Vietnam. Penelitian yang dilakukan oleh Madeleine Colani menyimpulkan bahwa Bacson-Hoabinh merupakan pusat atau asal dari kebudayaan kapak genggam Sumatera (pebble) di Asia Tenggara. Dari situ, kebudayaan ini dibawa oleh manusia pendukungnya bermigrasi melalui Thailand, Semenanjung Malaya, dan akhirnya menyeberang Selat Malaka menuju Sumatera.

Persebaran 

            Di Indonesia, Pebble Culture atau kapak genggam Sumatera ditemukan tersebar di pantai timur Sumatera bagian utara. Daerah persebarannya mulai dari Lhokseumawe, Langsa, Binjai, hingga Medan. Mulanya, pada 1924, JH Neuman melaporkan penemuan kapak genggam Sumatera di Batu Kenong, yang terbuat dari batu andesit dan dikerjakan dua sisinya dengan tajamannya terlihat bergelombang. Pada 1925 dan 1926, Stein Callenfels melakukan ekskavasi di bukit kerang (kjokkenmoddinger) di dekat Medan dan menemukan kapak genggam Sumatera berbentuk lonjong yang hanya dikerjakan satu sisinya. Kemudian, pada 1927, LC Heyting melaporkan koleksi serupa dari Serdang Hilir, tetapi hanya satu sisinya yang dikerjakan. Penelitian terhadap bukit kerang juga dilakukan oleh HME Schurmann di Binjai, tepatnya di sebelah selatan Sungai Tamiang. Baca juga: Kapak Perimbas: Fungsi, Ciri-ciri, dan Lokasi Penemuan Schurmann menemukan sejumlah kapak genggam Sumatera berbentuk lonjong yang dikerjakan pada satu sisinya saja. Penemuan kapak genggam Sumatera yang lebih banyak terdapat di daerah Langsa dan Lhokseumawe, Aceh. Di dekat Kandang juga ditemukan kapak genggam Sumatera dengan bentuk beraneka ragam, umumnya lonjong, bulat, dan meruncing.


Sumber: https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/16/160000579/pebble-culture--asal-usul-dan-persebaran?page=all

Pages